Proses Terbentuknya Daulah Abbasiyah
Langkah pertama yang dilakukan oleh Bani Abbas dalammerebut kekuasaan dari Bani Umayyah adalah dengan propaganda yang di awali di kota Khurasan. Gerakan tersebut mereka sebut dengan gerakan dakwah yang berisi tentang gerakan anti Dinasti Umayyah. (Murodi, Dr.MA : Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah kelas VIII:2009:35).
Gerakan propaganda tersebut dilakukan pada saat kekhalifahan dipegang oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz, yang sebetulnya dalam melaksanakan pemerintahan bertindak adil dan ingin memulihkan hak asasi atas rakyatnya. Pada saat itu tidak boleh satupun warga negara berada di luar undang-undang atau hukum
negara. Kebiasaan mencaci maki kelompok Ali bin Abi Thalib dilarang, pejabat pemerintah yang tidak tunduk dan melakukan kesalahan harus dilaporkan kepada mahkamah tinggi yang diberi hak penuh untuk menghukum yang salah. Ketaqwaan dan kesalehannya patut menjadi teladan, dan kesibukan dalam hidupnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Oleh kaum Muslimin dia dipandang sebagai Khulafaur Rasyidin yang kelima (Syed Mahmudunnasir:Islam Konsepsi dan sejarahnya:2005:193).
Kebijakan Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang memberikan persamaan hak pada warga negaranya, dimanfaatkan oleh Bani Abbas untuk menggalang kekuatan dan selanjutnya mengambil alih kekuasaan dari tangan Dinasti Umayyah. Setelah Khalifah Hisyam bin Abdul Malik meningal dunia, Dinasti Umayyah seolah menunggu kehancurannya. Sekitar abad ke-8 atau sekitar tahun 720 M, kelompok-kelompok yang merasa tidak puas terhadap pemerintahan Dinasti Umayyah terus bermunculan. Mereka terus melakukan pertentangan terhadap pemerintah Bani umayyah. Kelompok-kelompok tersebut antara laian :
a. Kelompok-kelompok muslim non-Arab (Mawali) yang memprotes keadaan mereka sebagai kelompok
kelas dua di bawah muslim Arab;
b. Kelompok Khawarij dan syi’ah yang menganggap Dinasti Umayyah sebagai perampas khalifah;
c. Kelompok muslim Arab di Mekah, Madinah dan Irak merasa sakit hati atas status istimewa warga Suriah;
d. Kelompok muslim yang saleh baik Arab maupun Non-Arab memandang keluarga Dinasti Umayyah telah
bergaya mewah dan jauh dari gaya hidup Islami.
Pada tahun 749 M putra Marwan II dapat dikalahkan,kemudian Marwan memimpin langsung untuk mempertahankan dinastinya.Pada masa tersebut, tentara bani Abbas di bawah pimpinan Abdullah bin Ali berhasil mengalahkan tentara Dinasti Umayyah. Pada tanggal 30 Oktober 750 M Marwan II di temukan di Bushir, Mesir dan akhirnya mati di tangan pasukan Bani Abbas yang di pimpin oleh Abdullah bin Ali. Kematian Marwan II menandai berakhirnya kekuasaan Dinasti Umayyah di Damaskus. Abu Abbas As-Saffah kemudian dibaiat sebagai khalifah di Masjid Khuffah pada tahun 750 Masehi.